Selasa, 21 Mei 2013

Anti Politik Dinasti, Sutiyoso Coret Anak Sendiri




TEMPO.CO, Kamis, 09 Mei 2013 | 17:16 WIB, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengaku tak ingin memberikan tempat untuk aji mumpung, nepotisme, dan perkoncoan dalam politik partainya. Karena itu, dia tegas melarang keluarganya untuk maju dalam pemilihan anggota legislator dalam Pemilu 2014 mendatang.

"Anak saya pernah mendaftar, tapi saya coret," kata Sutiyoso di Galeri Kafe, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2013. Menurut mantan Gubernur Jakarta ini, seorang pemimpin harus memberikan contoh yang baik kepada rakyat dan pengikutnya.

Sikap PKPI dan Sutiyoso ini tentu berlawanan dengan tren saat ini. Dalam daftar calon legislator sementara (DCS) partai-partai peserta pemilu mendatang, nama-nama anak, suami, menantu, dan istri para elite partai bertebaran di sana-sini.

"Saya tidak ingin memanfaatkan kekuasaan untuk memasukkan anak saya dalam daftar calon legislator," kata Sutiyoso kalem. Bahkan, menurut Bang Yos—begitu dia biasa disapa—anaknya yang baru bergabung dengan partai itu memang belum cukup kompeten untuk ikut dalam pemilihan legislator.

Sikap Sutiyoso ini didukung oleh politikus Partai Golkar, Hajriyanto Y. Thohari. Menurut dia, sistem pencalonan legislator yang mengandalkan kekerabatan amatlah tak sehat. "Ini mencederai demokrasi," kata Wakil Ketua MPR ini. Sayangnya, dinasti politik malah marak di partai asal Hajrianto, Golkar. Anak-menantu sejumlah petinggi partai beringin, seperti Aburizal Bakrie, Theo Sambuaga, dan Agung Laksono lolos jadi caleg.

ERWAN HERMAWAN

Selasa, 14 Mei 2013

Selasa, 18 Desember 2007


Dari blog PKP Indonesia:


PKP INDONESIA merupakan salah satu organisasi massa partai politik yang bermula dari sekelompok putra-putri bangsa yang melihat bahwa penyelenggaraan negara mulai membawa rakyat semakin jauh dari cita-cita luhur bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dengan “diporak-porandakan” pilar-pilar kehidupan bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, yang dipengaruhi oleh paham globalisme. Mereka yang sangat peduli akan perkembangan yang mengkhawatirkan ini berkumpul dan bertukar fikiran untuk menentukan langkah dan solusi yang tepat. 

Setelah melalui proses yang cukup panjang, mereka sepakat membentuk gerakan, yang dinamakan GKPB singkatan dari Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa. Penggagas utama adalah mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dibantu beberapa teman-teman lain yaitu Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmaja, Hayono Isman, David Napitupulu dan Tatto S. Pradjamanggala. GKPB didirikan pada pertengahan tahun 1998. Misi gerakan ini kemudian disosialisasikan dan disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air dengan membuka cabang-cabang GKPB di berbagai daerah.


Dalam perjalanan organisasi ini, terjadi diskusi di antara para penasehat dan sesepuh, diantaranya adalah Try Sutrisno dan Edi Sudradjat. Pada akhirnya disimpulkan, perlu dibentuk suatu wadah partai politik yang akan ikut serta dalam Pemilu 1999. Namun di sisi lain, GKPB tetap melanjutkan misinya sebagai suatu gerakan moral di masyarakat. Tak berapa lama kemudian, dibentuklah Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dideklarasikan pada tanggal 15 Januari 1999, dengan Ketua Umum Edi Sudradjat, dan Sekretaris Jenderal Hayono Isman, dibantu Tatto S. Pradjamanggala, dan Udju S. Dinata. Sementara Sarwono Kusumaatmadja, Siswono Yudhohusodo dan David Napitupulu tetap berjuang melalui GKPB.


Jadi, sebenarnya PKP lahir untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang tersirat dalam Pembukaan UUD 1945. Sebab dinilai mulai marak muncul, komponen-komponen bangsa yang justru hanya memperjuangkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan di atas kepentingan bangsa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya krisis multi dimensi dan membuka peluang bagi unsur-unsur asing untuk “masuk” dan menguasai negara kita. PKP juga ingin menegaskan bahwa untuk menjaga persatuan, harus mempunyai ideologi yang sama, ideologi yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila.


Pada Pemilu 1999 PKP berhasil mencapai perolehan dukungan suara rakyat yang cukup membanggakan berbanding kesiapan sumberdaya yang minim serta tenggang waktu persiapan yang sempit. Hasil Pemilu 1999 menetapkan PKP sebagai partai politik yang tidak melampaui ketentuan electoral threshold (ET). Kongres PKP Tahun 2000 memutuskan untuk tetap menjadi peserta dalam Pemilu 2004. Maka PKP melakukan “metamorfosa” menjadi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP INDONESIA) sebagai bentuk jalan keluar atas pembatasan UU Bidang Politik. 


 PKP INDONESIA merupakan suatu manifestasi kejuangan dengan misi strategis yang jelas dan tegas. Misi strategis itu adalah menjaga persatuan dengan mewujudkan keadilan, dalam wadah Negara Kebangsaan - Negara Kesatuan Republik Indonesia. Partai ini adalah Partai Kebangsaan yang memandang persatuan dan keadilan dalam satu tarikan nafas perjuangan. Untuk menjaga dan memelihara persatuan bangsa, sikap PKP INDONESIA sangat jelas dan tegas, yakni: KAMI PANTANG MENYERAH.

Senin, 13 Mei 2013

Mimpiku

Indonesia rayaAgung Cahyo: Hiduplah Indonesia Raya...


Kubawa ke sini tulisan lamaku, sebagai motivasi buatku pribadi, dan semoga juga bagi pembacanya.

Berlian Bangsa.
Mungkin orang mengira mimpiku adalah mendirikan sekolah, yang berarti sekolah Berlian Bangsa adalah mimpiku. Sebuah sekolah dengan gedung dan berbagai kelengkapannya.

SALAH. Ya, salah besar jika mereka mengira mimpiku adalah sebuah sekolah. Sama sekali bukan. Sekolah hanyalah salah satu caraku mencapai mimpiku, untuk mendidik semua anak Indonesia. Caraku memberi kesempatan kepada orang lain yang ingin bergabung, yang ingin anaknya menjadi bagian dari berlian. Namun.......... aku tidak sempat jika harus berhenti, menunggu, apalagi mundur ke belakang. Kalau mau, ayo ikut berjalan bahkan jika perlu berlari bersamaku. Karena memang waktu tidak bisa berhenti meski sebentar.

Tidak ada waktu untuk bergosip,
Tidak ada waktu untuk mengeluh,
Tidak ada waktu untuk bergunjing,
Tidak ada waktu untuk segala macam fitnah dan hal-hal negatif lainnya...
Dan jangan berharap sedetikpun aku luangkan waktu untuk itu

Jika ada yang menghalangi caraku ini, jika ada yang merusak salah satu alatku ini, maka aku tetap akan mencetak berlian bangsa dengan jutaan cara dan alat lain. Aku masih bisa didik anak-anak Indonesia. Belajar tidak mengenal batas waktu, tempat, usia, dan status sosial. Semua anak berhak belajar. Karena mimpiku adalah mencetak berlian-berlian bangsa Indonesia. Itu sudah aku mulai sejak sangat lama sekali. Dan akan terus aku lakukan selama-lamanya. Bahkan akan terus aku hidupkan semangat ini, meski setelah aku mati.

Aku tidak ingin menyia-nyiakan anugerahNya. Aku terlahir di surga, Indonesia. Maka aku harus mengembalikan Indonesia ini menjadi seperti semula.....surga. Dan berlian-berlian bangsa ini, seluruh anak-anak Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah di negeri mereka sendiri........INDONESIA. Mereka tidak boleh lagi dijajah oleh siapapun. Anak Indonesia itu hebat, maka mereka harus tetap hebat dan semakin hebat. Semua anak Indonesia harus hebat. Indonesia itu kaya, indah, maka jangan sampai dimiskinkan oleh siiapapun juga.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun. Aku tidak akan menyalahkan pemerintah. Aku tidak akan menyalahkan keadaan. Aku tidak akan menyalahkan orang lain. Karena aku tidak bisa merubah siapapun, kecuali diriku sendiri. Tugasku hanyalah mengusahakan, dan aku yakin Allah yang akan menggenapkannya.

Dan............duniaaaaa tunggu! Akan terlahir berlian-berlian indah dari bangsaku ini yang akan mengembalikan kejayaan bangsaku, INDONESIA..... Allah bersamamu!!

be prepareeee.................

Bismillah.......

Jumat, 10 Mei 2013

PKP INDONESIA: Anti Politik Dinasti, Sutiyoso Coret Anak Sendiri

PKP INDONESIA: Anti Politik Dinasti, Sutiyoso Coret Anak Sendiri: Jakarta  - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Sutiyoso mengaku tak ingin memberikan tempat untuk aji mumpung, nepotisme...

Jumat, 03 Mei 2013

Teman Teman Seperjuangan

  




 

 





Di Metro TV debat caleg........








Artis atau bukan, semua berbuat untuk Indonesia!


 




Berangkat dari daerah, demi sebuah negri impian....Indonesia Jaya





Kamis, 02 Mei 2013

Hari Pendidikan Nasional

2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional, itu yang aku tahu sejak aku masih kecil, masih anak-anak. Setelah aku sendiri mempunyai anak, maka aku mengerti bahwa pendidikan adalah visi, misi, dan investasi paling penting bagiku, bagi negara seharusnya. Anak-anak sekarang adalah negara kita di masa yang akan datang. Lalu kubuka dan kubaca, apa sih visi Kemendiknas? Kenapa masyarakat tidak tahu? Bukannya masyarakat harus tahu dan diikutsertakan pada misi bangsa ini? Atau masyarakat yang belum sempat mencari dan memahaminya?

Berikut aku copas rencana strategis Kemendiknas tentang pendidikan nasional. Bagaimana pendapat Anda? Yuk kita cermati bersama:

VISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014
“Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif"
MISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014
Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan
Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan
Mewujudkan Kesetaraan dalam Layanan Pendidikan
Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan

1.3. Paradigma Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada beberapa paradigma universal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1.3.1. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya
Memperlakukan peserta didik sebagai subjek merupakan penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia yang utuh. Peserta didik memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan kinestetik. 
Paradigma ini merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain (makhluk sosial) dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di muka bumi (makhluk tuhan). 

1.3.2. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Peserta Didik Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan multimakna. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, nonformal, dan informal yang dapat diakses oleh peserta didik setiap saat tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pembelajaran dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry - multi exit system). 
Pendidikan multimakna diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi perkerti luhur, dan watak ,kepribadian, atau karakter unggul, serta berbagai kecakapan hidup (life skills).

Paradigma ini memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, sportif, dan berkewirausahaan.
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014 disusun berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Renstra Kemendiknas 2010-2014 mengacu pada visi RPJMN 2010-2014 yaitu Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan; arahan Presiden untuk memperhatikan aspek change and continuity, de-bottlenecking, dan enhancement program pembangunan pendidikan; serta Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2005-2025 yang telah dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan pendidikan, yaitu peningkatan kapasitas dan modernisasi (2005-2009), penguatan pelayanan (2010-2015), penguatan daya saing regional (2015-2020), dan penguatan daya saing internasional (2020-2025)