Selasa, 18 Juni 2013

Wow.....Modal Berapa??

DCS sudah diumumkan oleh KPU. Dan Allah masih memberiku tempat di sana, no. urut 3 dapil Jateng V. Maka saat ini di situlah aku mempunyai tugas amanah dariNya. Aku harus berjuang semaksimal aku mampu untuk meraihnya. Dan ini bukan karena ambisiku namun karena jalan yang Dia tetapkan.

Ya, sejak aku masuk sebagai salah satu bakal calon anggota legislatif DPRRI alias calon wakil rakyat, berbagai macam tanggapan datang dari banyak pihak. Tapii.....yang paling banyak adalah pertanyaan; "Berapa modalnya? Berapa setorannya? Berapa biayanya?" dll yang intinya kebanyakan mengira aku mengeluarkan modal uang yang cukup besar. Wow!! Apa iya segitunya yang diketahui masyarakat? Menjadi caleg artinya siap keluar uang banyak?

Hmm.....ok, aku akan cerita. Bahwa aku menjadi caleg dari PKPI bukan bermodal uang, bukan dimintai 'setoran', bukan harus mengeluarkan biaya fantastis. PKPI tidak pernah sekalipun memintaku mengeluarkan uang besar untuk itu. PKPI memintaku menjadi wakil rakyat, membawa aspirasi masyarakat daerah pemilihanku pada khususnya dan aspirasi bangsa Indonesia pada umumnya. Bahkan PKPI mewanti2 aku agar tidak melakukan money politik untuk mendulang suara agar juga tidak melakukan korupsi jika nanti aku terpilih dan menjadi wakil rakyat, sejak sebelum partai menetapkan siapa saja yang akan diajukan sebagai bacaleg. Yaa.....kami diwawancara, dan aku dipesan untuk tidak korupsi, tidak merusak kecantikan wajahku dengan perbuatan yang tidak cantik itu. Hehehe......bapaaak pinter banget membuatku melayang sih??? :-P

Oleh karena itu aku bersedia. Bismillaahirrahmaanirrahiim dengan menyebut nama Allah aku memulai perjuanganku dalam bidang ini, mengisi formulir pendaftaran bacaleg, dan menyerahkan formulir itu ke partai yang akan mengirimku, PKPI. Setelah aku bersedia, maka aku harus amanah, mengupayakan semampuku, tidak harus dengan uang banyak karena aku sama sekali tidak berniat mengumpulkan suara dengan uang, dengan materi, dengan menyuap rakyat. Aku tidak mau melecehkan rakyat dengan membeli suara mereka.

Menjadi aleg bukan modal uang yang seolah artinya menjadi sebuah investasi lalu harus untung pula. TIDAK! Menjadi aleg adalah sebuah pengabdian, bukan tempat mencari uang atau menginvestasikan uang. Juga bukan tempat mencari pekerjaan, penghasilan, kekuasaan. Menjadi aleg artinya menjadi wakil rakyat, menjadi pembuat peraturan, menjadi legislator yang bertanggungjawab atas legislasi.

Untuk semuanya...........jika ingin mempunyai wakil rakyat yang baik, maka jangan sekali kali memilih yang melakukan money politik dalam bentuk apapun! Jangan milih yang melakukan kegiatan amal namun ada maunya, berpamrih, bakti sosial dengan embel2 minta dipilih, bagi2 sembako, uang, apapun materi untuk mengambil suara Anda semia. Jangan mau suara Anda dibeli dengan murah, suara Anda tak ternilai harganya, suara Anda adalah masa depan bangsa, jangan sia-siakan!!








Tidak ada komentar: