Kamis, 03 April 2014

Mengapa Hanya PKPI Yang Mempunyai Visi Misi Pendidikan Dan Kesejahteraan Anak?

Maksi sambil diskusi ringan dg Purek 2 & 3 UNS
Aku mau laporan dan curhat tentang acaraku pada tanggal 2 April 2014 di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta/Solo. Aku diberitahu oleh DPK Solo tentang undangan UNS kepada PKPI, dengan formasi dari pengurus DPN (nasional) dan Caleg PKPI untuk DPRRI Dapil Jawa Tengah V, itu aku! Caleg DPRRI dari partai no.15 no. urut 3. WINARSIH DEWI. Dan menurut informasi ke aku, perwakilan dari pengurus pusat menjelaskan visi misi partai, lalu aku menjelaskan visi misiku. Siap! Aku tidak akan gentar, karena aku memang bukan sekedar ingin berperan sebagai penggenap kuota perempuan saja. Aku ingin peran yang memang sudah kujalani selama ini, yang memang menjadi passionku, mimpiku, Indonesia Jaya.

Sampai kampus UNS, kami dipersilahkan masuk ruang rektorat. Waaaah......saat ngobrol dg partai2 lain, baik kandidat Jateng V maupun para pengurus, tdk ada satupun yg ngreken aku. Hikcs....aku dicuekin. Apa aku terlalu imut dan dianggap mahasiswi? Uhuuk.....kembali mending narcist ketimbang sedih dan berprasangka. Mungkin aku memang kurang meyakinkan dalam penampilanku? Haha.....don't judge the book by it's cover bro n sist. Coverku emang ABG, mahasiswilah maksimal......wkwkwkwk......tapiii jangan salah, aku punya pemikiran besar untuk negara ini, dan sudah kulakukan langkah2 kecil terus konsisten persisten untuk mencapai impianku itu.

Lebih kecewa lagi krn ternyata salah info, masa posisiku salah? Harusnya akulah pembicara dari PKPI, dan bukan justru wakil pengurus pusat yang jadi pembicaranya. Aah....sudahlah, aku berusaha mengerti, berbesar hati, meski namaku tidak berkumandang diteriakkan oleh MC, fotoku tidak dipajang di baliho depan kampus maupun sebagai back drop, juga tanda tanganku tidak tertera di papan deklarasi.  Hicks.........

Sebenarnya yang mewakili pengurus pusat menyadari kesalahan itu, lalu menyerahkan waktu utk aku bicara namun aku tetap persilahkan beliau duduk di podium untuk menghormatinya sementara aku selalu berbicara dari posisi tempat duduk sebagai tamu, sesekali jalan di depan dan mendatangi peserta, mahasiswa. Meski dikarenakan aku sempat kecewa sehingga tidak siap berbicara, namun aku tidak akan mengecawakan audienceku, mahasiswaku, peserta dialog itu.

Alhamdulillah rupanya ada yg suka krn aku membawa visi misi partai yg kuejawantahkan dg visi misiku sendiri,  yg berbeda, tdk umum, tdk spt kandidat dr partai lain, yang mempunyai concern berbeda denganku. Kata penanya yang namanya RIKA Fakultas Pertanian UNS, Mengapa hanya PKPI yg punya visi misi pendidikan dan kesejahteraan anak? Wow....tersandung, eh tersanjung. Padahal kata panelis lain saat menjawab pertanyaan ini, mereka juga punya visi misi yang sama. Yaaa memang mereka tadinya tidak pernah menyebutkan itu, dan bisa jadi pesanku sampai karena yg kusampaikan memang benar2 sudah dan selalu akan kujalankan menjadi apapun aku. Bukan sekedar teori dan wacana apalagi janji2 PeHaPe.

Aku menyampaikan hal yang sudah dan terus kulakukan dengan hati, jadi mungkin saja auranya berbeda jika hanya wacana, teori, atau dilakukan sebagai bagian dari program saja. Di partai manapun memang sudah seharusnya ada visi misi ini wong umum banget, hanya apakah benar secara khusus ada yang memikirkan, melakukan, setulus hati, atau mung lamis saja, atau malah sejatinya sama sekali tidak mereka pikirkan? Dan yang paling penting........mm......mereka punya caleg seperti aku apa tidak??? Ehem.......mulaaaai.....narcistnya kumat. Ya......anak2 adalah generasi masa depan. Indonesia 20, 30, dan 40 tahun lagi adalah anak2 sekarang. Jadi, kesejahteraan anak, pendidikan anak, adalah hal terpenting yang harus dipikirkan negara yang mempunyai visi masa depan.

Selesai acara beberapa mahasiswa menemuiku minta agar aku mau jika diminta menjadi nara sumber, pembicara, jika mereka perlu. Aku sangat mau jika waktu memungkinkan. Dengan senang hati, dengan sepenuh hati. Makan siang dengan rektor, purek2 yg ternyata juga dosen FH, ahaaa dosennya berlian gantengku yang juga adik kelasku.

Ternyata UNS itu kereeen......akreditasi universitas yang terakhir, yang terbaru di Indonesia, UNS menduduki peringkat 3 nasional setelah ITB dan UGM, mengalahkan UI. Silahkan cek ke Google yaaa jika penasaran. Hidup UNS!!!! Bangganya akuuu....universitas di dapilku hebat, berarti jajaran pengelolanya juga hebat, senang punya partner kerja hebat jika aku insya Allah menjadi wakil rakyat dari dapilku. Yuk kita bangun negri kita ya bapak2 dan ibu2 dosen......

Selesai ramah tamah, baru deh semua yg td pagi nyuekin aku pada mau salaman sama aku, nyalami,  sebuah pengakuan, horeee.....aku dianggep. Haha......ini ibunya dua mahasiswa keren lho, meski juga masih mahasiswi imut sih. Ahahahaaa.......😊 Dua mahasiswa keren itu lahir dari rahimku, nyusu ASI ku full dalam pelukanku, dan kuasuh kudidik dg tanganku sendiri sepenuh hati sepenuh cinta sepenuh pemikiran besarku, karena aku sadar mereka adalah masa depan bangsa.

Aku mau pendidikan dan kesejahteraan anak diprioritaskan, aku ingin seperti ibunda Bung Karno, ibunda Bung Hatta, ibunda Sutan Syahrir, ibunda Tan Malaka, dll dll yang dengan sadar menyiapkan berlian2 bangsa ini untuk berkilau indah menerangi dunia akhiratnya. Aku ingin banyak lagi Ibu Indonesia yang didukung, diapresiasi, difasilitasi untuk bisa fokus menyiapkan generasi sepenuh hati, jiwa, pikiran, dan segala sumber daya yang mereka punya.

Bahagia.......seneng.....dan hatiku bersenandung indah, duniaaaa.... tunggu..... akan hadir berlian2 bangsaku, berkilau indah menerangimu. Dan...... INDONESIA JAYA adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi hanya mimpiku.

Selamat dini hari dari kereta Argo.


Rabu, 02 April 2014

Orang Baik



http://app.orangbaik.org/calon?address=Surakarta%2FSolo+-+Jawa+Tengah&lembaga=DPR

Ini ada lagi sebuah tempat mencari informasi tentang para calon anggota legislatif. Apa dasarnya dan bagaimana cara menilai, tentu masing2 punya standard. Silahkan dipilih, dicombined, atau dianalisa sendiri sesuai keinginan masing2 untuk menentukan pilihannya, menentukan masa depan bangsa, di tanggal 9 April nanti.

Hari makin mendekat, saat makin rapat, situasi pun semakin membuatku harus melihat kondisi. Wow.....beginikah demokrasi? 

Menjadi bagian darinya memberiku pelajaran tersendiri. Lapangan, medan pertempuran, lantai dansa, apapun orang memberi istilah, memang begitu tak menentu. Informasi simpang siur, black campaign, saling serang saling fitnah, saling tuduh, dilakukan oleh partai, caleg, kader, simpatisan, yang tidak rela jagoannya kalah. Ah......beginikah sikap mental negriku? Bangsaku? 

 Janganlah begitu. Kita semua Indonesia. Kita semua sebangsa. Beda partai bukan berarti musuh. Kita tetaplah satu.....INDONESIA.

PKPI Paling Taat Aturan

Rabu, 2 April 2014 16:30 WIB

Panwaslu: Kampanye Partai Demokrat dan PKPI Paling Taat Aturan

Laurensius M. Dadi
Simpatisan Partai Demokrat memadati lapangan Bola Blok S, Jakarta Selatan dalam acara kampanye Partai Demokrat, Minggu (30/3) (Jaringnews/ Lydia)
Simpatisan Partai Demokrat memadati lapangan Bola Blok S, Jakarta Selatan dalam acara kampanye Partai Demokrat, Minggu (30/3) (Jaringnews/ Lydia)
Di Kupang, yang menyampaikan surat pemberitahuan kampanye hanya Partai Demokrat dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
KUPANG, Jaringnews.com - Sejumlah pertemuan terbatas yang berisikan materi kampanye peserta pemilu dibubarkan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Pembubaran itu antara lain terjadi di Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Amarasi dan Amarasi Timur. Kampanye ilegal itu dibubarkan oleh Panwaslu tingkat kecamatan.

Hal ini terjadi karena banyak Partai Politik (Parpol) peserta pemilu di Kabupaten Kupang tidak memasukkan surat pemberitahuan kepada Panwas Kabupaten Kupang. Hal itu dikatakan oleh Ketua Panwas Kabupaten Kupang, Ernes Dae. saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (02/4) di kantornya di Oelamasi terkait pelanggaran selama masa kampanye pemilu 2014.

Dijelaskan Dae, sesuai undang-undang pemilu dan kemudian peraturan KPU No. 15, peserta pemilu punya hak melakukan kegiatan kampanye setelah 3 hari ditetapkan sebagai peserta pemilu. Tetapi pelaksanaan kampanye dalam bentuk apapun harus sesuai aturan. Aturannya yaitu peserta pemilu harus menyampaikan surat pemberitahuan kepada Panwas, PPK dan Kepolisian.

“Bahkan dalam aturan tersebut dikatakan, surat pemberitahuan itu disampaikan selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan kegiatan kampanye. Hal ini supaya Panwas, PPK dan Kepolisian tahu ada kegiatan kampanye tersebut,” kata Dae.

Selama ini, lanjut Dae, yang menyampaikan surat pemberitahuan hanya Partai Demokrat dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Bahkan hanya PKPI saja yang menyampaikan jadwalnya per Kabupaten sehingga 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kupang tahu dengan jelas kegiatan pada masa kampanye yang dilakukan oleh PKPI tersebut.

“Kita bukan mau banding-bandingkan tapi jujur mau kita sampaikan bahwa kelebihan PKPI itu adalah dia menyampaikan kegiatan-kegiatannya seperti kampanye, dialog terbatas atau tatap muka per Kabupaten. PKPI punya jadwal semua disampaikan untuk 24 Kecamatan,” papar Dae.

Masih menurut Dae, surat pemberitahuan ini penting agar pihaknya dapat memantau kegiatan yang sedang dilakukan dan pihak Kepolisian dapat menjaga keamanan dari peserta pemilu itu sendiri.

Disinggung soal penertiban atribut yang dikeluhkan beberapa pimpinan Parpol, Dae mengakui pihaknya telah mendapat keluhan dari satu pimpinan Parpol mengenai adanya penertiban atribut kampanye di Kecamatan Amabi Oefeto. Namun setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Panwas Kecamatan Amabi Oefeto diperoleh informasi jika yang menurunkan atribut tersebut adalah pemilik tanah dan bukan pengawas kecamatan. Karena itu, dirinya telah meminta untuk atribut tersebut dipasang kembali sebab batas waktu pemasangan atribut kampanye masih berlangsung hingga 5 April mendatang.
(lmd / Ben)